Minggu, 31 Mei 2020
- Mengingat mendekati PAT, berikut tugas Home Learning yang berisi soal latihan PAT IPS
Kerjakan di buku tugas IPS
Tulis nama, kelas dan tanggal
Difoto dengan jelas dan kirim email ke : g-20106696-15@edu.jakarta.go.id
Langsung kerjakan melalui link tersebut
SOAL PAT IPS KELAS 8 KURIKULUM 2013 REVISI
Posted by ening on Mei 31, 2020 with No comments
SOAL PAT SMP IPS KELAS 7 KURIKULUM 2013 REVISI
Posted by ening on Mei 31, 2020 with No comments
Selasa, 12 Mei 2020
Soal PAT SMA KELAS X KURIKULUM 2013
Posted by ening on Mei 12, 2020 with No comments
Berikut soal PAT SMA kurikulum 2013 semua pelajaran :
Senin, 11 Mei 2020
KUIS Geografi
Posted by ening on Mei 11, 2020 with No comments
Beberapa File TTS, Menjdodohkan, Word Square yang di dapat dari berbagai sumber antara lain sebagai berikut :
PPT Geografi
Posted by ening on Mei 11, 2020 with No comments
LKPD GEOGRAFI SMA KELAS XII
Posted by ening on Mei 11, 2020 with No comments
LKPD Geografi SMA Kelas XI
Posted by ening on Mei 11, 2020 with No comments
Minggu, 10 Mei 2020
Home Learning X MIPA, Jumat 15 Mei 2020
Posted by ening on Mei 10, 2020 with No comments
Assalamualaikum, untuk HL hari ini silakan dibaca materi pada link berikut :
Isi absen pada link berikut : Absen Geo
Dikerjakan di buku Tugas Geografi
Silakan mencari jawaban dari berbagai sumber : buku paket, google, BSE
Tulis nama, kelas dan tanggal
Di foto dengan jelas dan terbaca lalu kirim ke email :
Home Learning X IPS, Jumat 15 Mei 2020
Posted by ening on Mei 10, 2020 with No comments
Assalamualaikum, untuk HL hari ini silakan dibaca materi pada link berikut :
kemudian kerjakan tugas berikut :
Isi absen pada link berikut : Absen Geo
Dikerjakan di buku Tugas Geografi
Silakan mencari jawaban dari berbagai sumber : buku paket, google, BSE
Tulis nama, kelas dan tanggal
Di foto dengan jelas dan terbaca lalu kirim ke email :
Tugas Siklus Hidrologi Kelas X SMA Wijayakusuma Tahun Ajaran 2019/2020
Posted by ening on Mei 10, 2020 with 1 comment
Tugas IPS, Senin 11 Mei 2020 ( Kelas 7 )
Posted by ening on Mei 10, 2020 with No comments
Assalamualaikum,
Hari ini buat rangkuman dari materi berikut :
Materi kelas 7
Hari ini buat rangkuman dari materi berikut :
Materi kelas 7
Note :
- Silakan absen di lin berikut : Absen
- Dikerjakan di buku catatan IPS
- Beri nama, kelas dan tanggal
- Di foto dengan jelas dan terbaca
- Di kirim ke email berikut : email dinas pendidikan dki jakarta atau g-20106696-15@edu.jakarta.go.id (selain email tidak diterima)
- Batas akhir pengumpulan Senin, 11 Mei jam 20.00 (diluar itu tidak diterima)
Tugas IPS Senin, 11 Mei 2020
Posted by ening on Mei 10, 2020 with No comments
Assalamualaikum,
Hari ini kerjakan Tugas Formatif berikut :
Tugas Formatif Kelas 8
Hari ini kerjakan Tugas Formatif berikut :
Tugas Formatif Kelas 8
Note :
- Silakan isi absen berikut : Absen
- Dikerjakan di buku latihan/tugas IPS
- Beri nama, kelas dan tanggal
- Di foto dengan jelas dan terbaca
- Di kirim ke email berikut : email dinas pendidikan dki jakarta atau g-20106696-15@edu.jakarta.go.id (selain email tidak diterima)
- Batas akhir pengumpulan Senin, 11 Mei jam 21.00 (diluar itu tidak diterima)
Kamis, 07 Mei 2020
RPP EKONOMI KELAS X (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP BIOLOGI KELAS X (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP B.INGGRIS KELAS X (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP B.INDONESIA KELAS X (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP PKN KELAS X (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP KELAS X KIMIA (1 LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP PAI KELAS X
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP GEO KELAS XII (1LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP GEO KELAS XI (1LEMBAR)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
RPP Geografi Kelas X (1lembar)
Posted by ening on Mei 07, 2020 with No comments
Rabu, 06 Mei 2020
TTS MITIGASI BENCANA
Posted by ening on Mei 06, 2020 with No comments
PPT Mitigasi Bencana SMA Kelas XI
Posted by ening on Mei 06, 2020 with No comments
Minggu, 03 Mei 2020
Pendidikan pada Abad 21
Posted by ening on Mei 03, 2020 with No comments
Pendidikan pada Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model kegiatan pembelajaran berbasis pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Selain dari pada itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan pada Abad 21 adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global, atau dengan kata lain pendidikan dapat menciptakan masyarakat terdidik yang di masa depan nanti dapat bersaing dengan negara lain.
Kecakapan Abad 21 yang terintegrasi dalam Kecakapan Pengetahuan, Keterampilan dan sikap serta penguasaan TIK dapat dikembangkan melalui: (1) Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill; (2) Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills); (3) Kecakapan Kreatifitas dan Inovasi (Creativity and Innovation); dan (4) Kecakapan Kolaborasi (Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah dikemas dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21.
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional) serta dalam upaya menciptakan masyarakat indonesia yang mampu bersaing dalam tantangan global, maka diperlukan suatu kebijakan dari pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan suatu sistem dalam dunia pendidikan yang mampu menjawab permasalahan tentang kecakapan di abad 21.
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Posted by ening on Mei 03, 2020 with No comments
Berdasarkan hasil telaah dari berbagai referensi dan sudut pandang, kita bisa memaknai bahwa literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai Literatus yang artinya adalah orang yang belajar.
- Selanjutnya National Institut for Literacy sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
- Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yaitu kemampuan individu untuk menggunakan potensi serta skill yang dimilikinya, dan tidak sebatas hanya kemampuan baca tulis saja.
- Lebih lanjut lagi, UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman.
- Kemudian, di dalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
Dari beberapa pengertian tersebut, kita kemudian tahu bahwa yang namanya literasi itu tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Kita bisa disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan literasi bila kita sudah mendapatkan kemampuan dasar dalam berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca serta menulis, sehingga dengan demikian kita juga tahu bahwa kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan tulis adalah pintu pengembangan makna literasi selanjutnya.
Jenis Literasi
Sekarang ini, istilah literasi sudah mulai digunakan dalam skala yang lebih luas tetapi tetap merujuk pada kemampuan atau kompetensi dasar literasi yakni kemampuan membaca serta menulis. Intinya, hal yang paling penting dari istilah literasi adalah bebas buta aksara supaya bisa memahami semua konsep secara fungsional, sedangkan cara untuk mendapatkan kemampuan literasi ini adalah dengan melalui pendidikan. Sejauh ini, terdapat 9 macam literasi, antara lain:
Literasi Kesehatan
Literasi kesehatan merupakan kemampuan untuk memperoleh, mengolah serta memahami informasi dasar mengenai kesehatan serta layanan-layanan apa saja yang diperlukan di dalam membuat keputusan kesehatan yang tepat.
Literasi Finansial
Yang kedua adalah literasi finansial, yakni kemampuan di dalam membuat penilaian terhadap informasi serta keputusan yang efektif pada penggunaan dan juga pengelolaan uang, dimana kemampuan yang dimaksud mencakup berbagai hal yang ada kaitannya dengan bidang keuangan.
Literasi Digital
Literasi digital merupakan kemampuan dasar secara teknis untuk menjalankan komputer serta internet, yang ditambah dengan memahami serta mampu berpikir kritis dan juga melakukan evaluasi pada media digital dan bisa merancang konten komunikasi.
Literasi Data
Literasi data merupakan kemampuan untuk mendapatkan informasi dari data, lebih tepatnya kemampuan untuk memahami kompleksitas analisis data
Literasi Kritikal
Literasi kritikal merupakan suatu pendekatan instruksional yang menganjurkan untuk adopsi perspektif secara kritis terhadap teks, atau dengan kata lain, jenis literasi yang satu ini bisa kita pahami sebagai kemampuan untuk mendorong para pembaca supaya bisa aktif menganalisis teks dan juga mengungkapkan pesan yang menjadi dasar argumentasi teks
Literasi Visual
Literasi visual adalah kemampuan untuk menafsirkan, menciptakan dan menegosiasikan makna dari informasi yang berbentuk gambar visual. Literasi visual bisa juga kita artikan sebagai kemampuan dasar di dalam menginterpretasikan teks yang tertulis menjadi interpretasi dengan produk desain visual seperti video atau gambar
Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan seseorang untuk bekerja secara independen maupun bekerjasama dengan orang lain secara efektif, penuh tanggung jaab dan tepat dengan menggunakan instrumen teknologi untuk mendapat, mengelola, kemudian mengintegrasikan, mengevaluasi, membuat serta mengkomunikasikan informasi.
Literasi Statistik
Literasi statistik adalah kemampuan untuk memahami statistik. Pemahaman mengenai ini memang diperlukan oleh masyarakat supaya bisa memahami materi-materi yang dipublikasikan oleh media.
Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang di dalam mengenali kapankah suatu informasi diperlukan dan kemampuan untuk menemukan serta mengevaluasi, kemudian menggunakannya secara efektif dan mampu mengkomunikasikan informasi yang dimaksud dalam berbagai format yang jelas dan mudah dipahami.
Pentingnya Literasi
Jika dilihat dari pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, memang literasi hanya tampak berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis saja. Namun sekarang sudah berbeda, karena literasi juga mencakup pengetahuan seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, sehingga tidak heran bila kemudian gerakan literasi mulai digalakkan. Ya, literasi ini begitu penting di dalam kehidupan manusia apalagi manusia-manusia yang hidup di zaman yang diwarnai kecanggihan teknologi saat ini. Literasi ini sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia karena kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban.
Salah satu cara yang bisa ditempuh meningkatkan kemampuan literasi ini adalah dengan banyak membaca buku. Hanya saja yang sangat disayangkan adalah membaca tampaknya bukanlah budaya masyarakat Indonesia, mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang minat bacanya rendah, dan alhasil kemampuan literasinya juga rendah. Setidaknya, ada berbagai hal yang menyebabkan kemampuan literasi terutama pada siswa siswi sekolah menjadi rendah, antara lain:
- Guru memiliki minat baca yang rendah
- Buku-buku yang bisa menarik minat baca siswa cukup sulit untuk diakses
- Kondisi perpustakaan yang kadangkala kurang memadai
- Minimnya buku bacaan yang tersedia
- Kemampuan guru di dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis literasi masih rendah
Gerakan literasi sekarang ini menjadi gerakan yang terus disosialisasikan pada setiap lapisan masyarakat. Kegiatan literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap orang untuk belajar di sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan kemampuan literasi yang meningkat, kualitas hidup masyarakat juga bisa meningkat juga. Multiple Effect yang dimilikinya juga dianggap bisa membantu pembangunan yang berkelanjutan seperti pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, pengurangan angka kematian dan lain-lain.
Dalam melaksanakan kegiatan guna menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) terkadang membuat bingung sebagian guru atau pihak sekolah. Hal itu banyak kemungkinan karena belum memahami sepenuhnya tentang seluruh panduan GLS yang diterima.
Namun uraian berikut paling tidak dapat membantu bagaimana langkah-langkah yang mesti dilakukan dan kegiatan macam apa yang dijalankan dalam GLS. Yuk, simak 3 langkah teknis pelaksanaan GLS yang perlu dilaksanakan guna mendukung sukesnya GLS.
1. Kegiatan Tahap Pembiasaan
Pada tahap ini siswa dilatih membaca dalam hati, membaca nyaring, dan menyimak. Ini untuk meningkatkan rasa cinta membaca di luar pelajaran, meningkakan rasa percaya diri, dan menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
Kegiaan ini dapat dilakukan dengan membiasakan membaca 15 menit sebelum mulai pelajaran atau sesudah pelajaran berakhir.
2. Kegiatan Tahap Pengembangan
Kegiatan tahap ini pada perinsipnya merupakan kegiatan tindak lanjut dari tahap pembiasaan. Pada tahap ini siswa didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dalam proses membaca. Langkah ini dapat dilakukan melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan.
Kegiatan produktif ini tidak selalu dinilai secara akademik. Misalnya ketika siswa membaca karya sastra cerita pendek. Maka langkah selanjutnya dapat menulis ulang dengan bahasa sendiri. Bagi kelas tinggi bisa saja meringkas atau membuat sinopsis sebuah novel yang dibaca.
Kegiatan tindak lanjut dalam tahap pengembangan literasi memerlukan waktu pembiasaan sekitar 15 menit. Meski waktunya singkat perlu dipertimbangkan mengenai bentuk, frekuensi, dan durasi pelaksanaannya. Yaitu harus disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Sehingga kegiatan literasi tetap dapat dilaksanakan dengan menyenangkan tanpa membebani tugas para siswa.
3. Kegiatan Tahap Pembelajaran
Kegiatan tahap pembelajaran dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum di sekolah. Yaitu siswa diwajibkan membaca buku nonteks pelajaran. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap mempertimbangkan beberapa prinsip.
Prinsip-prinsip itu di antaranya, buku yang dibaca berupa buku ilmu pengetahuan umum, buku tentang minat khusus, atau buku-buku yang dikaitkan dengan mata pelajaran. Namun dapat pula buku-buku terkait tagihan akademis, yaitu berkaitan dengan tugas atau penguasaan suatu mata pelajaran.
Tujuan literasi antara lain mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman individu sehingga terbentuk individu pembelajar sepanjang hayat. Juga mengembangkan berfikir kritis dan mengolah dan mengelola kemampuan berkomunikasi secara kreatif melalui kegiatan menganggapi buku bacaan dan buku pelajaran. Baik secara verbal, tulisan, visual, maupun digital.
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN
Posted by ening on Mei 03, 2020 with No comments
TTS ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Posted by ening on Mei 03, 2020 with No comments
Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan
Posted by ening on Mei 03, 2020 with No comments
Kebangkitan Nasional adalah
Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme
serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini
ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei
1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu
dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain
yaitu :
1.
Sutomo
2.
Ir. Soekarno
3.
Dr. Tjipto Mangunkusumo
4. Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat (EYD : Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar
Dewantara)
5.
dr. Douwes Dekker, dan
lain-lain.
Asal
usul Kebangkitan Nasional
Pada tahun 1912 berdirilah
Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada
tahun itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan
kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.
Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi
Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada
tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi
dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi
pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang
tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander
was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli
1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun
kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto
Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan
Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri
Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena
sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Terbentuknya Kesadaran Nasional
Nasionalisme atau kesadaran
nasional didefinisikan sebagai kesadaran
keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama-sama mencapai,
mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali
setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh
penjajah.
Pengaruh perluasan kekuasaan
kolonial, perkembangan pendidikan Barat, dan pendidikan Islam
terhadap munculnya nasionalisme Indonesia :
1.
Pengaruh
perluasan kekuasaan kolonial
Barat. Pada mulanya kolonial
Barathanya ingin mendominasi
perekonomian lama kelamaan
kolonial Baratmenguasai politik dan ekonomi. Akibatnya seluruh
politik dan ekonomi Indonesiadirampas oleh
kolonial Barat. Penjajahan dan
penindasan inilah yangmenyebabkan kesadaran Bangsa
Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahdengan cara berjuang.
2.
Pengaruh perkembangan
pendidikan Barat. Sejak abad ke-19 pemerintah Belanda secara lambat laun
membuat sekolah-sekolah. Pendidikan itu ternyata begitu menarik bagi pemuda
Indonesia. Selain lembaga pendidikan kolonial ada juga lembaga pendidikan
swasta yaitu Taman Siswa, Muhamadiyyah, Missi, dan Zending. Lembaga-lembaga
itulah yang kemudian menghasilkan tokoh-tokoh nasional yang memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
3.
3. Pengaruh pendidikan Islam.
Sekolah-sekolah yang didirikan
organisasi Islam seperti Muhamadiyyah
bersifat Modern karena proses
pembaharuan namun masih bersifat Islami. Artinya ilmu
pengetahuan modern dipadu dengan ajaran Islam.
Peranan golongan terpelajar,
Profesional dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran Nasional Indonesia.
1.
Peranan kaum terpelajar dan
kaum professional. Salah satu penyebab tumbuhnya penyebab Nasionalisme adalah
kesadaran akan kesamaan politik yang disebabkan oleh penjajahan oleh bangsa
lain atau oleh penguasa yang otoriter. Para kaum pelajar yang terpelajar
membentuk berbagai organisasi yaitu :
a. Boedi Oetomo. Didirikan tahun 1908 yang dipelopori oleh Dr.
Soetomo. Organisazi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan
pendidikan.
b. Indishe Partij. Didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung
oleh Tiga Serangkai yaitu: Douwes Dekker,Ki Hajar Dewantara,Dr. Cipto
Mangunkusumo. Semboyannya “Indonesia Lepas Dari Belanda”. Tujuannya membangun
rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
c. Perhimpunan Indonesia. Organisasi ini adalah sebuah organisasi
pelajar2 Hindia yang didirikan di Belanda. Berjuang utntuk kemerdekaan
Indonesia. Ketua Moh. Hatta.
d. Partai Komunis Indonesia. Partai ini juga memperjuangkan Indonesia
tetapi bersifat komunis atau tidak mengakui adanya Tuhan.
e. Partai Nasional Indonesia. Dalam kongresnya, PNI sepakat untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2.
Peranan Pers. Dalam sejarah
dunia, pers sangat penting karena dapat mempengaruhi pendapat atau opini
Publik,mendorong terjadinya perubahan dalam masarakat,menjadi sarana propaganda
yang efektif, perhatian masyarakat meluas melampoi batas. Hal ini dipengaruhi
oleh berkembangnya alat komunikasi yang semakin canggih.
a.
Pers dan pergerakan nasional.
Surat kabar dari Indonesia berisi tentang ajakn bangsa Indonesia untuk
memerdekakan Indonesia. Salah satu tokohnya adalah Abdul Rivai.
b.
Pers dan peranan kaum
terpelajar. Keterkaitannya adalah: Satu, kaum terpelajar dan professional dalah
kelompok masyarakat Indonesia ayang pertama kali memahami dan menyadari nasib
buruk bangsanya. Kedua, pers juga berperan penting sebagai pihak yang membawa
ide-ide kemerdekaan.
Perkembangan pergerakan
nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan, sampai dengan
terbentuknya nasionalisme Indonesia
1.
Organisasi pergerakan yang
bersifat etnik, kedaerahan. Pada umumnya organizazi ini didirikan di daerah2
masing-masing oleh para pemuda. Contohnya:
a.
Tri Koro Dharmo. Berdiri pada 9
Maret 1915. Tri Koro Dharmo artinya tiga tujuan mulia.
b.
Jong Java. Berdiri tahun 1918
yang merupakan reinkarnasi dari Tri Koro Dharmo.
c.
Jong Sumatranen Bond.
Organisasi yang dipelopori oleh pemuda Sumatra pada 9 Desember 1917.
d.
Jong Minahasa. Pada tahun 1918
pemuda Sulawesi Utara juga mendirikan organisasi ini.
e.
Jong Celebez. Adalah organisasi
pemuda pelajar yang berasal dari Sulawesi.
2.
Organisasi pergerakan yang
bersifat Keagamaan.
a.
Serekat Dagang Islam(SDI).
Didirikan oleh Haji Samanhudi tahun1911 di Solo.Memiliki cirri keislaman dan
ekonomis. Tujuan didirikan organisasi ini melindungi dan menjamin kepentingan
pedagang muslim terhadap persaingan Negara Cina.
b.
Serikat Islam. Organisasi ini
merupakan reinkarnasi dari Serikat Dagang Islam yangh didirikan oleh HOS.
Cokroaminoto tahun 1911.
c.
Muhamadiyyah. Dipelopori oleh
KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912. organisasi ini banyak bergerak dibidang
pendidikan, sosial, ekonomi.
d.
Nahdatul Ulama(NU). Didirikan
pada tahun 1926 oleh KH. Hasjim Asj’ari. Tujuan memperyahankan kepentingan kaum
muslim tradisional.
Peran manifesto politik 1925,
kongres pemuda 1928, kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan
identitas kebangsaan Indonesia.
1.
Manifesto Pilitik 1925. Pada
tahun 1925 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan suatu pernyataan politik yang
kemudian dikenal dengan Manifesto Politik (Manipol). Isinya: PI tetap
menggunakan nama Indonesia sekaligus memakai nama Belanda yaitu Indonesische Vereeniging
sebagai nama perkumpulannya.
2.
Kongres Pemuda 1928. Pada
kongres pemuda 1928 para pemuda mengeluarkan sebuah Sumpah yaitu Sumpah Pemuda.
Kongres ini WR. Supratman dengan gesekan biolanya memeperdengarkan lagu
Indonesia Raya.
B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia
Dampak Politik, Sosial,
Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia, sebagai berikut :
1.
Perubahan dalam Bidang Politik
a.
Baik Daendels maupun Raffles
telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para Bupati dijadikan pegawai negeri
dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun
dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah
kolonial. Pamog praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi
sistem kepegawaian.
b.
Jawa menjadi pusat pemerintahan
dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
c.
Hukum yang dulu menggunakan
hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.
d. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan
kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis
mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang
dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
2.
Perubahan dalam dalam Bidang Sosial
a.
Pembentukan status sosial
dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur Jauh yang terakhir kaum
Pribumi.
b.
Terjadinya penindasan dan
pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti
upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga
sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan
digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
c.
Daerah Indonesia terisolasi di
laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut
secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan
feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah
Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.
3.
Perubahan dalam Bidang Ekonomi
a.
Belanda membuka tambang minyak
bumi di Tarakan Kaltim.
b.
Belanda membangun rel kereta
api untuk memperlancar arus perdagagngan.
c.
Liberialisme ekonomi.
d.
Eksploitasi ekonomi, monopoli
dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional. Peranan syah bandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai
sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah.
Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh
orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi
pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara
memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik
pintu terbuka, maka pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing
sehingga gulung tikar.
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan
tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
Untuk mendukung program
penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi,
waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut
digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa).
Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari
sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan
petani.
4.
Perubahan dalam Bidang Budaya
a.
Tindakan pemerintah Belanda
untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka
pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
b.
Upacara dan tatacara yang
berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi
dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
c.
Dengan merosotnya peranan
politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya
ke bidang seni budaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat
Centhini, R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV
menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
d.
Budaya Barat berkembang secara
meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang
dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa
Indonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa
oleh para penjajah (Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan
pemerintahan).
e.
Birokrat menggunakan bahasa
belanda sebagai simbol status mereka.
f.
Masuknya agama katholik dan
protestan.
C. Munculnya Pergerakan di Indonesia
a. Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
1. Faktor Ekstern
a) Munculnya kesadaran tentang pentingnya semangat kebangsaan,
semangat nasional, perasaan senasib sebagai bangsa terjajah, serta keinginan
untuk mendirikan negara berdaulat lepas dari cengkeraman imperialisme di
seluruh negara-negara jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin pada akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20.
b) Fase tumbuhnya anti imperialisme tersebut berkembang bersamaan
dengan atau dipengaruhi oleh lahirnya golongan terpelajar yang memperoleh
pengalaman pergaulan internasional serta mendapatkan pemahaman tentang ide-ide
baru dalam kehidupan bernegara yang lahir di Eropa, seperti demokrasi,
liberalisme, sosialisme, dan komunisme melalui pendidikan formal dari
negara-negara Barat.
c) Paham-paham tersebut pada dasarnya mengajarkan tentang betapa
pentingnya persamaan derajat semua warga negara tanpa membedakan warna kulit,
asal usul keturunan, dan perbedaan keyakinan agama. Paham tersebut masuk ke
Indonesia dan dibawa oleh tokoh-tokoh Belanda yang berpandangan maju, golongan
terpelajar Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat, serta alim ulama yang
menunaikan ibadah haji dan memiliki pergaulan dengan sesama umat muslim seluruh
dunia.
d) Perang Dunia I (1914-1919) telah menyadarkan bangsa-bangsa
terjajah bahwa negara-negara imperialis telah berperang di antara mereka
sendiri. Perang tersebut merupakan perang memperebutkan daerah jajahan.
Tokoh-tokoh pergerakan nasional di Asia, Afrika dan Amerika Latin telah
menyadari bahwa kini saatnya telah tiba bagi mereka untuk melakukan perlawanan
terhadap penjajah yang sudah lelah berperang.
e) Munculnya rumusan damai mengenai penentuan nasib sendiri (self
determination) Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson pasca perang dunia I
disambut tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia sebagai pijakan dalam
perjuangan mewujudkan kemerdekaan.
f) Lahirnya komunisme melalui Revolusi Rusia 1917 yang diikuti dengan
semangat anti kapitalisme dan imperalisme telah mempengaruhi tumbuhnya ideologi
perlawanan di negara-negara jajahan terhadap imperialisme dan kapitalisme
Barat. Konflik ideologi dunia antara kapitalisme atau imperialisme sosialisme
atau komunisme telah memberikan dorongan bagi bangsa-bangsa terjajah untuk
melawan kapitalisme atau imperialisme Barat.
g) Munculnya nasionalisme di Asia dan di negara-negara jajahan
lainnya di seluruh dunia telah mengilhami tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk
melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kemenangan Jepang atas Rusia
pada 1905 telah memberikan keyakinan bagi tokoh nasionalis Indonesia bahwa
bangsa kulit putih Eropa dapat dikalahkan oleh kulit berwarna Asia. Demikian
juga, model pergerakan nasional yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi di India,
Mustapha Kemal Pasha di Turki, serta Dr. Sun Yat Sen di Cina telah memberikan
inspirasi bagi kalangan terpelajar nasionalis Indonesia bahwa imperialisme
Belanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan cara memajukan ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya, dan politik pada bangsa Indonesia terlebih dahulu
sebelum memperjuangkan kemerdekaan.
2. Faktor Intern
a) Penjajahan mengakibatkan terjadinya penderitaan rakyat Indonesia
yang tidak terkira. Sistem penjajahan Belanda yang eksploitatif terhadap sumber
daya alam dan manusia Indonesia serta sewenang-wenang terhadap warga pribumi
telah menyadarkan penduduk Indonesia tentang adanya sistem kolonialisme dan
imperialisme Barat yang menerapkan ketidaksamaan dan perlakuan yang
membeda-bedakan (diskriminatif).
b) Kenangan akan kejayaan masa lalu. Rakyat Indonesia pada umumnya
menyadari bahwa mereka pernah memiliki negara kekuasaan yang jaya dan berdaulat
di masa lalu (Sriwijaya dan Majapahit). Kejayaan ini menimbulkan kebanggaan dan
meningkatnya harga diri sebagai suatu bangsa. Oleh karena itu, rakyat Indonesia
berusaha untuk mengembalikan kebanggaan dan harga diri sebagai suatu bangsa
tersebut.
c) Lahirnya kelompok terpelajar yang memperoleh pendidikan Barat dan
Islam dari luar negeri. Kesempatan ini terbuka setelah pemerintah kolonial
Belanda pada awal abad ke-20 menjalankan Politik Etis (edukasi, imigrasi, dan
irigasi). Orang-orang Indonesia yang memperoleh pendidikan Barat berasal dari
kalangan priyayi abangan yang memiliki status bangsawan. Sebagian lainnya
berasal dari kalangan priyayi dan santri yang secara sosial ekonomi memiliki
kemampuan untuk menunaikan ibadah haji serta memperoleh pendidikan tertentu di
luar negeri.
d) Lahirnya kelompok terpelajar Islam telah menyadarkan bangsa
Indonesia terjajah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Kelompok
intelektual Islam telah menjadi agent of change atau agen pengubah cara pandang
masyarakat bahwa nasib bangsa Indonesia yang terjajah tersebut tidak dapat
diperbaiki melalui belas-kasihan penjajah seperti Politik Etis misalnya. Nasib
bangsa Indonesia harus diubah oleh bangsa Indonesia sendiri dengan cara
memberdayakan bangsa melalui peningkatan taraf hidup di bidang ekonomi,
pendidikan, sosial, dan budaya.
e) Menyebarnya paham-paham baru yang lahir di Eropa, seperti
demokrasi, liberalisme, sosialisme, dan komunisme di negeri jajahan (Indonesia)
yang dilakukan oleh kalangan terpelajar.
f) Muncul dan berkembangnya semangat persamaan derajat pada
masyarakat Indonesia dan berkembang menjadi gerakan politik yang sifatnya
nasional. Tindakan pemerintah kolonial yang semakin represif seperti pembuangan
para pemimpin Indische Partiij pada 1913, ikut campurnya Belanda dalam urusan
internal Sarekat Islam, dan penangkapan tokoh-tokoh nasionalis telah
menimbulkan gerakan nasional untuk memperoleh kebebasan berbicara, berpolitik,
serta menentukan nasib sendiri tanpa dicampuri pemerintah kolonial Belanda.
D. Peristiwa Sumpah Pemuda
Ketika Budi Utomo terbentuk
pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini dipandang sebagai organisasi yang
mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda. Namun setelah terselenggaranya Konggres
Budi Utomo yang I, peranan para pemuda didalamnya justru melemah, hal ini
karena dalam kepengurusan Budi Utomo banyak didominasi oleh para pegawai negri
dan pensiunan.
Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang
bernama TRI KORO DARMO,yang memiliki tujuan :
1.
menjalin persatuan diantara
para siswa sekolah menengah dan kejuruan
2.
memperluas pengetahuan umum
bagi para anggotanya
3.
membangkitkan rasa cinta
terhadap bahasa dan budaya sendiri
Keanggotaan Tri Koro
Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali dan
Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”. Kelahiran
Jong Java akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di
daerah lainnya, antara lain Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong
Minahasa, Jong Ambon, Jong Batak dll.
Sejak tahun 1926 mulai terlihat
adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi pemuda yang telah ada,
disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik nasional, hal ini
disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini
ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan
langsung memasuki gelanggang politik, yaitu :
1.
Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), yang bertujuan “menggalang persatuan dari seluruh organisasi
pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah Belanda”. PPPI berfikir
bahwa tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan dihilangkan.
2.
Pemuda Indonesia (PI), yang
bertujuan “memperkuat dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia” PI
berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan organisasi
organisasi kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang lain.
PPPI dan PI adalah dua
organisasi pemuda yang mempelopori diselenggarakannya Konggres Pemuda I dan
Konggres Pemuda II.
Konggres Pemuda I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta,
dan diketuai oleh Muhammad Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda,
dengan dua keputusan penting, yaitu :
1.
semua perkumpulan pemuda
bersatu dalam wadah organisasi “Pemuda Indonesia”
2.
mempersiapkan pelaksanaan
Konggres Pemuda II
Konggres Pemuda II
Seusai Konggres Pemuda I, para
pemuda semakin menyadari bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia hanya akan
dicapai melelui.ersatuan. Pada tahun 1928 alam pikiran pemuda Indonesia sudah
mulai dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga dan rasa memiliki cita cita
yang tinggi, yaitu Indonesia merdeka
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia
yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda
oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari
pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan
Tjoi Djien Kwie.
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil
Kongres Pemuda Kedua :
PERTAMA :
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah
Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA
:
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
KETIGA
: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng
Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda
yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang
pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po
dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.
Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para
pemuda tetap terus menyanyikannya.
Apabila kita ingin mengetahui
lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi
Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106
Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage
Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta
foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang
menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)